Minggu, 11 Desember 2016

Bambu dan filosofi di adat toraja




Klasifikasi bambu:

Kingdom        : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Monocotyledonae
Sub Kelas       : Commelinidae
Ordo               : Poales
Famili             : Poaceae
Genus             : Bambusa
Spesies            : Bambusa sp

Kita pasti sudah sangat mengenal tanaman bambu. Apalagi ketika kita jalan-jalan ke pedesaan pasti akan sering melihatnya. Tanaman ini juga cukup akrab dengan masyarakat. Bagi sebagian besar orang arti bambu hanyalah sebuah tanaman biasa yang fungsinya hanya sering digunakan sebagai pelengkap perabotan yang terbuat dari bahan bambu.

Tetapi bagi orang Toraja bambu memiliki banyak kegunaan, seperti untuk alat untuk memasak daging atau beras sebagai makanan khas toraja yang disebut pa’piong (lemang) rasa dagingnya tidak perlu diragukan lagi enak banget ditambah sayur yang dimasak bersama daging rasanya ingin makan terus , ada juga dipakai untuk suke (potongan bambu sebagai pengganti cangkir) sebagai wadah tuak, dan masih banyak lagi.Pohon bambu banyak ditemukan ditoraja karena tumbuh dimana-mana. 

Filosofi bambu dengan budaya Toraja. Bambu dengan manusia saling terikat dimana sejak lahir hingga mati. Ini disimbolkan dengan billa’(sembilu) dari bambu digunakan untuk memotong tali pusar sebagai pengganti gunting hingga tiba waktunya manusia meninggal bambu digunakan sebagai usungan mayat bagi orang Toraja. Makna bambu bagi masyarakat toraja yaitu digunakan untuk memasak  daging sembelihan bagi sesajian yang dipersembahkan kepada dewa, pada acara ma`pesung atau rambu tuka(acara syukuran) bagi masyarakat toraja yang masih memeluk budaya leluhur tapi pada acara rambu solo bambu(acara duka) dibuat tau-tau lampa(patung yang terbuat dari bambu)

Bahkan untuk memotongnya ada ritualnya juga lohh, ketika tiba hari baik untuk mendirikan rumah dan sebelum memotong kayu atau bambu harus terlebih dulu melakukan ritual. Namun ritual ini bisa atau tidak dilaksanakan tergantung keperluan tertentu bila ingin menebang bambu untuk keperluan kecil saja tidak perlu ritual tapi untuk keperluan yang besar perlu melaksanakan ritual dengan membersihkan sekitar pohon yang ingin di potong sebagai tanda memberi tabik(salam). 
           
Jadi sekian dari saya..

Sumber: http://dewitabi.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar